JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan (SJK) tetap terjaga meskipun ada tantangan yang berasal dari perekonomian global dan domestik. Meskipun pertumbuhan ekonomi global mengalami stagnasi dan inflasi di beberapa negara maju menurun, dampaknya terhadap SJK di Indonesia masih dapat dikelola dengan baik.
Di Amerika Serikat, perekonomian tetap tumbuh solid dengan inflasi yang terkontrol, sementara di Tiongkok, ekonomi menunjukkan tanda-tanda pelambatan. Di Indonesia sendiri, inflasi pada Januari tercatat sebesar 0,76 persen secara tahunan (yoy), dengan inflasi inti berada pada angka 2,26 persen yoy, yang mengindikasikan adanya permintaan domestik yang masih cukup kuat.
Namun, OJK juga menyoroti beberapa perkembangan yang perlu diperhatikan, seperti penurunan dalam penjualan kendaraan dan semen, serta melambatnya pertumbuhan harga dan penurunan volume penjualan rumah. Di sisi lain, data PMI Manufaktur pada Januari 2025 tercatat meningkat menjadi 51,9, yang menunjukkan bahwa kinerja sektor eksternal Indonesia tetap stabil.
OJK terus memantau perkembangan ekonomi global dan domestik untuk menjaga kestabilan sektor jasa keuangan. Selain itu, OJK juga telah mengeluarkan peraturan terkait konglomerasi keuangan serta instruksi tertulis guna memperkuat pengawasan sektor jasa keuangan di Indonesia. (yud/dodi)