PALANGKA RAYA – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz menghadiri kegiatan penutupan Dies Natalis ke-13 Jurusan Manajemen Universitas Palangka Raya serta kegiatan Talkshow Tentang Potensi Dan Tantangan Fintech Di Era Digital Dan Waspada Investasi Ilegal, yang dilaksanakan secara tatap muka di Gedung Pasca Sarjana Universitas Palangka Raya.
Kepala OJK Provinsi Kalimantan Tengah, Primandanu Febriyan Aziz mengatakan, bahwa indeks literasi dan inklusi keuangan menunjukkan peningkatan positif setiap tahunnya.
“Meskipun berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK), Provinsi Kalimantan Tengah masih memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan di bawah rata-rata nasional, yaitu sebesar 32 persen dan 81 persen,” ucapnya Selasa, (02/07/2024).
Disampaikan juga pada kesempatan tersebut, bahwa literasi digital masyarakat Indonesia saat ini pada tingkat “Sedang” dengan skor 3,54 dari skala 1-5. Belum optimalnya literasi digital itu berdampak pada banyaknya masyarakat yang terjebak penawaran investasi ilegal.
“Oleh karena itu, OJK saat ini hadir bersama Satgas PASTI (Satuan Tugas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal) yang memiliki tugas melakukan pencegahan dan penanganan terhadap entitas illegal,” tambahnya.
Selain itu juga, ia berharap pemahaman literasi keuangan digital dapat ditingkatkan karena hal tersebut sangat penting untuk menjadi fondasi utama dalam mencegah kejahatan digital.
“Dalam rangka melindungi konsumen juga dibutuhkan kolaborasi seluruh stakeholders dan lembaga jasa keuangan untuk selalu mengingatkan kepada masyarakat terkait 2L, yaitu memastikan bahwa penawaran produk keuangan yang kita terima Legal dan Logis,” lanjutnya.
Sementara itu, Dosen Pembina Himpunan Mahasiswa (HMJ) Manajemen Universitas Palangka Raya (UPR), Sanjayanto Nugroho menyampaikan, pentingnya financial technology (fintech) untuk meningkatkan inklusi Keuangan serta mendorong akses yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat terhadap layanan keuangan.
“Melalui kegiatan ini pengetahuan yang didapat diharapkan dapat memberikan pemahaman mendalam tentang teknologi digital, serta cara menghindari investasi ilegal,” tuturnya.
Lebih lanjut Ketua Jurusan Manajemen Universitas Palangka Raya, Dr. Meitiana, menjelaskan, bahwa kegiatan penutupan Dies Natalis Ke-13 Jurusan Manajemen ini juga sekaligus memperingati pendirian Fakultas Ekonomi dan Bisnis pada tahun 1964.
“Jurusan Manajemen telah mengukir banyak prestasi, termasuk di tingkat internasional, saya berharap setiap kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa memiliki potensi untuk berkontribusi pada pencapaian akreditasi yang unggul,” ungkapnya. (Syahyudi/Dodi)