KUALA PEMBUANG – Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalteng melatih warga Desa Sungai Undang, Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan, menanam mangrove. Kegiatan serupa juga dilakukan di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Pelatihan dan penanaman mangrove merupakan bagian dari kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil Provinsi Kalteng. Pelatihan melibatkan masyarakat peduli mangrove, dan aparatur desa.
Kepala Bidang Kelautan dan Pesisir, Dislutkan Provinsi Kalteng, Zur Rawdoh berharap, masyarakat pesisir dapat memanfaatkan hutan mangrove untuk kesejahteraan. “Salah satu cara masyarakat pesisir untuk berperan aktif dalam menjaga hutan mangrove dari kerusakan adalah dengan penanaman mangrove,” katanya.
Menurut Zur, hutan mangrove berjasa dalam melindungi pantai dari abrasi, mendukung perikanan tangkap, dan menjadi tempat memijah dan mencari makan ikan-ikan. Tak hanya itu, hutan mangrove juga sebagai habitat kepiting bakau, wisata ekosistem mangrove, hingga hasil olahan dari mangrove, seperti sirup dari buah mangrove jenis bogam.
Oleh karena itu, dengan menjaga kelestarian hutan mangrove berarti menjamin keberlangsungan sumber daya alam dan perekonomian di wilayah pesisir.
(TIM/ZK-1)