PALANGKA RAYA- Diharapkan mampu mengantisipasi konflik sosial. Sekaligus bisa mempetakan berbagai macam persoalan sosial sehingga tidak berdampak secara berkepanjangan bagi masyarakat. Secara resmi Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah menggelar sarasehan penguatan kearifan lokal daerah 2021.
Kegiatan itu dengan tema ‘memperkuat nilai-nilai kearifan lokal dengan membangun kehidupan yang harmonis di masyarakat untuk mencapai Kalteng Semakin Berkah’. Dan dibuka secara langsung oleh Plt Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalteng Farid Wajdi.
Dilaksanakan selama dua hari hingga Selasa (22/6). Kegiatan itu menghadirkan peserta dari seluruh Dinas Sosial kabupaten maupun kota, para Pelopor Perdamaian dari 14 kabupaten dan kota dan perwakilan sanggar. Sebagai nrasumber dan pembicara dari Kesbangpollinmas, Kepolisian, Dinas Sosial hingga MUI.
Pelaksana Tugas Dinas Sosial Kalteng Farid Wajdi mengatakan, kegiatan yang diikuti seluruh Dinas Sosial dan Anggota Pelopor Perdamaian se-provinsi setempat, diharapkan mampu diimplementasikan secara optimal di lapangan, terutama dalam mengantisipasi konflik sosial.
“Saya menekankan agar dalam kegiatan ini kedepannya dapat diimplementasikan di lapangan untuk mencegah secara dini, jangan sampai terjadi kembali konflik-konflik sosial yang pernah terjadi di daerah kita,” kata Farid.
Sementara itu, Kepala Seksi Perlindungan Sosial Korban Bencana Sosial, Diah Purwati secara lebih rinci menuturkan, kegiatan tersebut menekankan untuk Pelopor Perdamaian, bahwa mereka relawan di bidang kebencanaan sosial, seperti konflik lahan, kebakaran pemukiman, kebakaran lahan, termasuk akibat pendemi yang saat ini berdampak di masyarakat.
Kemudian kegiatan itu juga membahas tentang pencegahan dini adanya konflik tersebut, artinya sebelum muncul konflik yang sangat berdampak pada masyarakat harus bisa dicegah terlebih dahulu.
Selanjutnya agar diketahui ragam persoalan maupun informasi di seluruh daerah berkaitan hal tersebut, sehingga bisa dibahas dan dicarikan cara penanganan bersama-sama, agar persoalan dimaksud tidak membuat konflik sosial.
Selain kegiatan tersebut, pihaknya juga menyampaikan berbagai program dari Kementerian Sosial, sehingga diketahui masyarakat hingga tepat guna dan lebih tepat sasaran.
“Yaitu salah satunya Program Keserasian Sosial dan Kearifan Lokal,” ungkapnya.
Keserasian sosial untuk masyarakat desa dan kelurahan, sedangkan kearifan lokal untuk sanggar-sanggar, komunitas serta lainnya dan semua itu di bawah naungan Dinas Sosial.
Diah mengungkapkan, kedepan usai mengikuti sarasehan ini, peserta bisa terampil di masyarakat, sehingga tahu tugas yang dikerjakan, hingga bisa membantu masyarakat tanpa pamrih.
Seperti mencari solusi terbaiknya dalam setiap konflik. Istilahnya direndam terlebih dahulu jangan sampai pecah maupun berdampak berkepanjangan.
“Meski konflik sosial di Kalteng memang tidak seperti di pulau Jawa, hanya saja tetap harus diantisipasi sedini mungkin.Salah satunya konflik lahan, fokus penanganannya oleh pihak terkait, tetapi khusus pendampingan dari Dinsos melalui Pelopor Perdamaian.” pungkasnya.(zk-1)