PALANGKA RAYA – Legislator Kalimantan Tengah Jainudin Karim menyebut tujuh desa di Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur, mengusulkan pembuatan atau cetak sawah baru sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah setempat.
“Tujuh desa yang mengusulkan cetak sawah baru itu yakni Desa Hanaut, Serambut, Babirah, Hantipan, Bapinang Hilir Laut, Rawa Sari dan Penyaguan,” kata Jainudin di Palangka Raya, kemarin.
Wakil rakyat dari daerah pemilihan II meliputi Kotawaringin Timur dan Seruyan itu pun berharap, pemerintah kabupaten bersama provinsi, dapat menindaklanjuti usulan dari masyarakat di tujuh desa tersebut. Sebab, usulan tersebut memiliki dampak yang besar bagi perekonomian sekaligus memanfaatkan lahan.
Dia mengatakan pencetakan sawah baru tersebut juga salah satu upaya mencegah dan menanggulangi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Di mana lahan-lahan yang awalnya terlantar, menjadi lebih produktif karena dikelola oleh masyarakat ketika sudah dijadikan sawah.
“Cetak sawah baru itu juga mendukung program pemerintah pusat yang menginginkan Kalteng sebagai salah satu lumbung pangan nasional. Jadi, tujuh desa itu harus direspon secara positif oleh pemerintah daerah,” kata Jainudin.
Selain cetak sawah baru, anggota Komisi II DPRD Kalteng itu juga menerima sejumlah aspirasi dari masyarakat saat melakukan reses perseorangan. Aspirasi itu berkaitan dengan seringnya pemadaman listrik, perbaikan jaringan sinyal telekomunikasi dan infrastruktur, bantuan sarana pertanian dan lainnya di Kecamatan Pulau Hanaut.
Dia mengatakan permasalahan lain yang mendesak dan perlu mendapat perhatian dari pemerintah yakni berkaitan dengan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebab, informasi dari masyarakat di Kecamatan Pulau Hanaut, pemadaman listrik nyaris setiap hari terjadi di wilayah tersebut.
“Pemadaman listrik sudah nyaris tiap hari, jamnya juga sering tak menentu. Alhasil mengganggu aktivitas masyarakat di kecamatan tersebut. Dan, permasalahan listrik ini sudah lama terjadi, tapi sampai sekarang belum juga teratasi. Ini juga perlu disikapi secara serius,” demikian Jainudin. (Ant/Zk-2)