Pemprov Perkuat Pengelolaan Daerah Aliran Sungai untuk Cegah Banjir

Palangka Raya – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) terus berupaya memperkuat pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai langkah preventif mengatasi permasalahan lingkungan, khususnya banjir yang sering melanda saat musim hujan. Dalam sebuah rapat lintas sektor yang berlangsung di Hotel Best Western pada Selasa (15/10/2024), Pelaksnan tugas (Plt) Sekda Kalteng, Katma F. Dirun, menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mencapai pengelolaan DAS yang berkelanjutan.

Dalam awal tahun 2024, sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah, termasuk Palangka Raya, mengalami banjir yang disebabkan oleh hujan deras. Banjir ini mengakibatkan kerugian ekonomi dan sosial, terutama bagi daerah yang terletak di bantaran sungai.

Dukungan Anggaran Melalui DBHDR

Mulai tahun 2024, kegiatan pengembangan kelembagaan pengelolaan DAS akan mendapat dukungan dari Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam Kehutanan Dana Reboisasi (DBHDR). Peraturan Menteri Keuangan Nomor 55 Tahun 2024 telah menetapkan alokasi dana untuk perencanaan dan pelaksanaan program pengelolaan DAS. Forum DAS diminta untuk segera menyusun rencana kerja lima tahun ke depan guna mencapai tujuan pengelolaan DAS secara optimal.

Dalam sambutannya, Katma F. Dirun menyampaikan bahwa DAS merupakan kesatuan ekosistem yang aktivitasnya, baik di hulu maupun hilir, berdampak langsung terhadap kondisi lingkungan. “Penting bagi kita semua untuk bekerja sama secara proaktif dan membangun kesamaan persepsi. Dengan demikian, kita dapat mencapai tujuan bersama dalam pengelolaan DAS yang berkelanjutan,” ujarnya.

Komitmen untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Berkelanjutan

Kalimantan Tengah yang telah ditetapkan sebagai Pusat Pangan Nasional dan Pusat Konservasi Internasional menjadikan pengelolaan sumber daya alam, termasuk DAS, sebagai prioritas utama dalam mendukung pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalteng, Agustan Saining, menekankan bahwa pengelolaan DAS adalah kunci untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan mencegah bencana alam seperti banjir dan kekeringan. Ia berharap forum koordinasi ini dapat menciptakan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta untuk merawat dan mengelola ekosistem DAS secara berkelanjutan.

“Dengan komitmen yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, Kalimantan Tengah dapat menjadi contoh pengelolaan DAS yang adaptif terhadap perubahan iklim,” ungkapnya, mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dalam menjaga alam demi manfaat generasi sekarang dan mendatang.

Rapat ini diharapkan tidak hanya menjadi wadah koordinasi tetapi juga mendorong lahirnya inovasi dalam pengelolaan sumber daya air dan lingkungan.

“Mari kita jadikan periode 2024-2029 sebagai momentum untuk bekerja lebih baik dalam menjaga alam kita,” tandasnya. (yud/dodi)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *