PALANGKA RAYA – Inflasi Kalteng pada Januari 2024 (y-o-y) terkerek ke angka 3,40 persen. Angka ini menempatkan Kalteng di posisi ke-8 daerah dengan inflasi tertinggi di Indonesia.
Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro blakblakan soal penyebab terkereknya inflasi di daerah tersebut. Menurutnya, kelompok pengeluaran yang mengerek inflasi di Kalteng adalah makanan, minuman dan tembakau sebesar 7,05 persen. Kemudian, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,31 persen. Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,30 persen.
“Selain itu, ada kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,40 persen. Termasuk kelompok kesehatan sebesar 1,79 persen,” katanya di Palangka Raya.
Kelompok lainnya, lanjut Eko, ialah transportasi sebesar 1,10 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya yang menyumbang sebesar 3,72 persen. Ada juga kelompok pendidikan sebesar 2,55 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,61 persen. Serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,16 persen.
(TIM/ZK-1)