PALANGKA RAYA – Wagub Kalteng Edy Pratowo mengatakan, luas karhutla di daerah setempat sudah lebih dari 10 ribu hektare.
“Sampai dengan 8 Oktober 2023, luas karhutla yang ditangani lebih dari 10 ribu hektare. Tepatnya 10.069,82 hektare,” kata Edy, saat menghadiri Rakorsus Tingkat Menteri yang berlangsung secara virtual, Senin (9/10/2023).
Sedangkan titik panas yang terdeteksi di wilayah Kalteng sebanyak 50.168 titik. Titik panas itu dominan tersebar di Pulang Pisau, Kapuas, Kotawaringin Timur, dan Seruyan. Sementara kejadian karhutla sebanyak 3.564 kali, yang dominan terjadi di Palangka Raya, Kotawaringin Timur, dan Pulang Pisau.
“Kalteng telah menetapkan status tanggap darurat bencana karhutla, sesuai Keputusan Gubernur Kalteng Nomor 188.44/397/2023, tanggal 5 Oktober 2023. Status ini berlaku sejak 6-15 Oktober 2023,” kata Edy.
Dengan status tanggap darurat, kata Edy, maka upaya pemadaman karhutla akan dapat dituntaskan. Penanganan dampaknya pun akan lebih baik.
“Kami berkomitmen penuh untuk mewujudkan Kalteng bebas kabut asap melalui upaya sinergis yang terus menerus ditingkatkan. Meski tahun ini terjadi elnino moderat, namun karhutla dan dampaknya jauh lebih sedikit dibanding 2019 yang merupakan elnino lemah,” kata Edy.
Menurut Edy, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran telah meminta kepada seluruh fasilitas kesehatan, untuk menggratiskan biaya perawatan korban kabut asap. Gubernur Kalteng Sugianto Sabran juga memerintahkan satgas provinsi, dan kabupaten/kota, untuk lebih meningkatkan upaya pemadaman.
(TIM/ZK-1)