Kalteng Menuju Prevalensi Stunting 15,38 Persen

PALANGKA RAYA – Upaya Pemprov Kalteng dalam menekan stunting membuahkan hasil. Dari tahun ke tahun, prevalensi stunting di provinsi ini, menurun.

Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kalteng Edy Pratowo, menyambut gembira perkembangan penanganan stunting di daerah setempat. Tahun 2021 lalu, prevalensi stunting mencapai 27,4 persen. Saat itu Kalteng sempat bertengger di peringkat ke-11 nasional tertinggi stunting.

Berkat kerja keras, jumlah anak yang lahir stunting menurun tipis. Cuma 0,5 persen menjadi 26,9 persen di tahun 2022. Lumayan. Kini, Kalteng menargetkan prevalensi stunting di tahun 2024 hanya 15,38 persen. Untuk menuju target itu, perlu kerja lebih keras dari semua pihak. 

Bentuk komitmen Pemprov Kalteng dalam percepatan penurunan stunting terwujud melalui terbitnya Pergub Nomor 22 Tahun 2023 tentang Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2023-2024. Pergub ini memuat indikator dan target Rencana Aksi Daerah Provinsi Kalteng dalam percepatan penurunan stunting. 

“Struktur TPPS yang telah terbentuk sebanyak 100 persen di seluruh Kalteng, bahkan hingga ke tingkat desa/kelurahan,” kata Edy.

Wagub Kalteng ini menyebut, saat ini asersi Pemprov Kalteng, dan perangkat daerah yang mendukung sektor penanganan stunting tahun 2023 sebesar Rp35,515 miliar. Ia berharap, asersi tersebut dapat terimplementasi dengan baik, sesuai sasaran dan target PPS.

(TIM/ZK-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *