PALANGKA RAYA – Gubernur Kalteng Sugianto Sabran meminta pemda supaya tidak ragu menggunakan BTT untuk penanganan karhutla.
“Saya minta bupati, penjabat bupati, dan penjabat wali kota, tidak ragu menggunakan BTT untuk penanggulangan karhutla,” tegas Sugianto Sabran di Palangka Raya.
Orang nomor satu di Kalteng ini menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp110 miliar yang bersumber dari BTT. Dengan anggaran sebesar itu, ia berharap penanggulangan karhutla lebih maksimal.
Sebagai informasi, Pemprov Kalteng resmi menaikan status siaga menjadi tanggap darurat karhutla. Sebab, karhutla sudah berdampak sangat serius, baik bagi lingkungan, kesehatan, pendidikan, maupun sektor transportasi.
Berdasarkan kaji cepat BPBPK Provinsi Kalteng, dan data dari aplikasi BRIN Fire Hotspot, jumlah titik panas sejak 1 Januari 2023 sampai dengan 2 Oktober 2023 terdeteksi sebanyak 38.104 titik.
Sedangkan sisi kejadian karhutla dalam kurun waktu yang sama sebanyak 3.230 kali. Sementara luas hutan dan lahan terbakar yang berhasil dipadamkan 9.136,81 hektare. Selain itu, indeks standar pencemaran udara tanggal 3 Oktober 2023 mencapai level berbahaya, dengan jarak pandang pada 2 Oktober 2023 kurang dari 1.500 meter.
Kalteng Berstatus tanggap darurat karhutla sejak 6 Oktober. Status ini berlaku hingga 15 Oktober mendatang. Peningkatan status dari siaga ke tanggap darurat menyusul kondisi karhutla yang semakin parah, dan kualitas udara berada pada level berbahaya.
(TIM/ZK-1)