PALANGKA RAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalteng mencatat bahwa tingkat inflasi di daerah setempat semakin terkendali.
Statistisi Ahli Madya BPS Kaleng Akhmad Tantowi mengemukakan, inflasi Juli 2023 lebih rendah dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu. Sedangkan tingkat inflasi tahunan Juli 2023 relatif lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi tahunan Juni 2023.
Inflasi Kalteng Januari 2023 secara gabungan (Palangka Raya dan Sampit) sebesar 0,09 persen. Inflasi tahun kalender (Juli 2023 terhadap Desember 2022) sebesar 1,63 persen,, dan inflasi tahun ke tahun (Juli 2023 terhadap Juli 2022) sebesar 3,19 persen.
“Kota Palangka Raya mengalami deflasi -0,01 persen pada Juli 2023 setelah enam bulan terakhir selalu mengalami inflasi. Sedangkan tingkat inflasi bulanan Juli 2023 ini di Sampit setara dengan inflasi di bulan Juni 2023,” paparnya.
Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko menjelaskan, faktor cuaca berpotensi menurunkan produksi komoditas tanaman pangan dan hortikultura. Kondisi ini akan berdampak pada stabilitas harga komoditas domestik.
Menghadapi puncak musim kemarau tahun ini, Yuas berharap pemerintah pusat segera mengambil ancang-ancang untuk melakukan rekayasa cuaca.
“Pemprov Kalteng telah menyurati pemerintah pusat terkait dengan rekayasa cuaca. Tinggal menunggu respons dan pelaksanaannya,” ucapnya.
(TIM/ZK-1)