PALANGKA RAYA – Sepak sawut merupakan salah satu cabang yang dilombakan pada Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2023. Olahraga tradisional ini yang paling dinantikan oleh penonton.
Pada FBIM kali ini, lomba sepak sawut diikuti oleh delapan kontingen. Yakni Murung Raya, Pulang Pisau, Barito Selatan, Kotawaringin Timur, Palangka Raya, Kapuas, Barito Utara, dan Sukamara. Mereka berlaga di GOR Serba Guna, Jalan Tjilik Riwut Km 5, Palangka Raya, Selasa (23/5/2023) malam.
Masyarakat sangat antusias menyaksikan kemeriahan lomba ‘sepak bola api’ tersebut. Keunikan sepak bola ini yang mampu memikat para penonton. Koordinator Lomba Sepak Sawut Hendro, berterima kasih kepada penonton yang telah menjaga ketertiban.
Sebagai informasi, lomba sepak sawut dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok berjumlah lima orang. Dalam satu kali permainan dilakukan selama 2×10 menit.
Sepak sawut merupakan salah satu tradisi masyarakat suku Dayak. Dulu permainan ini digunakan sebagai ritual kematian. Tradisi ini untuk mengusir roh-roh jahat dengan cara menjadikan bola api sebagai alat untuk menakut-nakuti roh jahat.
Sepak sawut menggunakan kelapa kering yang terlebih dahulu dipukul-pukul agar empuk. Kemudian direndam di dalam minyak tanah beberapa menit agar mampu menghasilkan api yang besar. Semakin besar api, maka semakin bagus, agar roh jahat pun menjadi lebih takut.
Lomba sepak sawut FBIM 2023 dimenangkan oleh Murung Raya, disusu Sukamara sebagai juara II, dan Barito Selatan sebagai juara III.
(TIM/ZK-1)