Masalah saat Remaja Berpengaruh Hamil

PALANGKA RAYA – Permasalahan gizi pada ibu hamil sering terjadi karena adanya masalah pada saat remaja dan sebelum hamil. 

Kekurangan gizi kronis dan anemia pada remaja berdampak buruk pada kesehatan dan perkembangan mereka. Setelah bayi lahir, hal penting yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan dalam 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) adalah pemberian makan pada bayi dan anak (PMBA). 

PMBA mencakup pemberian ASI eksklusif dan makanan pendamping ASI (MP-ASI) yang ada sejak bayi berusia enam bulan sampai 24 bulan. Dilanjutkan sampai usia 59 bulan.

Demikian dikatakan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng Rainer Danny P Mamahit, saat membuka pertemuan konvergensi lintas program dan lintas sektor di Palangka Raya.

Lanjut Rainer, program perbaikan gizi dilaksanakan melalui intervensi spesifik dan sensitif. Pemerintah telah menetapkan target dalam perbaikan kualitas kesehatan ibu dan anak. Target tersebut tertuang dalam RPJMN tahun 2020-2024. 

Rencana pemerintah terkait dengan program kesehatan masyarakat fokus pada penurunan angka kematian ibu, angka kematian bayi, penurunan prevalensi stunting dan wasting. 

“Gerakan nasional percepatan perbaikan gizi adalah upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat,” katanya.

(TIM/ZK-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *