MAKASSAR – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah terpesona dengan arsitektur Masjid Asmaul Husna, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Masjid itu bahkan menginspirasinya untuk membuat tempat wisata religi di Bumi Tambun Bungai.
Memanfaatkan waktu di sela padatnya rangkaian peringatan Hari Otonomi Daerah di Kota Makassar, Nuryakin menyempatkan diri mengunjungi tempat ibadah yang dikenal sebagai Masjid 99 Kubah tersebut. Selain salat subuh di masjid kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan tersebut, ia juga mengabadikan kunjungannya dalam bentuk foto.
Nuryakin mengaku sangat mengagumi masjid rancangan Ridwan Kamil tersebut. Apalagi letaknya sangat strategis, yakni di salah satu destinasi wisata andalan Sulawesi Selatan: Pantai Losari. Sesuai namanya, masjid itu memiliki 99 kubah. Jumlah kubahnya mencerminkan 99 nama Allah SWT yang disebut Asmaul Husna.
Kubah masjid ini memiliki warna-warni yang cerah yang menjadi ciri khasnya. Perpaduan warna kuning, jingga, coklat, putih, dan merah, membuat kubah masjid ini menjadi ikonik. Masjid 99 Kubah berukuran 72×45 meter persegi yang dibagai menjadi tiga area. Daya tampungnya lebih dari 10.000 jemaah. Tempat ibadah umat Islam ini masuk dalam deretan 10 masjid unik di Indonesia, sekaligus yang terbesar di Pulau Sulawesi.
“Alhamdulillah, saya bahagia berkesempatan salat di masjid yang menjadi ikon Kota Makassar ini,” kata Nuryakin.
Ia mengaku memetik banyak hikmah dari kunjungannya itu. Salah satunya inspirasi untuk membuat objek wisata religi di Kalimantan Tengah. “Tidak perlu malu belajar dari daerah lain yang maju. Kita harus terus belajar untuk mengembangkan potensi yang ada, sehingga melahirkan efek ganda,” tandasnya.
(TIM/ZK-1)