PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menghadiri upacara pemberangkatan Satgas Yonif 631 Antang ke wilayah objek vital nasional PT Freeport Indonesia di Papua.
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang langsung melepas keberangkatan 555 orang prajurit TNI tersebut di Markas Batalion Infanteri 631 Antang, Jalan Tjilik Riwut Km 6, Palangka Raya, Kamis (30/03/2023). Mereka akan bertugas selama sembilan bulan.
Saat melepas keberangkatan Satgas Yonif 631 Antang, Gubernur Sugianto Sabran melakukan ritual adat Dayak tampung tawar kepada para prajurit terpilih yang akan melaksanakan tugas. Ritual tampung tawar merupakan ucapan syukur, mengharap berkah, sekaligus menolak bahaya yang mungkin terjadi terhadap para prajurit yang akan bertugas.
Pelepasan keberangkatan para prajurit TNI AD tersebut disaksikan oleh Wakil Ketua DPRD Kalimantan Tengah Abdul Razak, Danrem 102 Panju Panjung Brigjen TNI Bayu Permana, Kajati Kalimantan Tengah Pathor Rahman, Kapolda Kalimantan Tengah Irjen Pol Nanang Avianto, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nuryakin, Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, dan Komandan Batalyon Infanteri Raider 631 Antang Mayor Inf Bayu Yudha. Para prajurit TNI dari Batalion 631 Antang tersebut akan bergabung dengan prajurit lainnya dari Medan, Palembang, Makasar, dan Surabaya.
Laksamana Yudo Margono mengatakan, kehadirannya untuk melihat dan mengecek langsung kesiapan prajurit TNI terpilih, sekaligus memberikan arahan sebagai bekal sebelum melaksanakan tugas di wilayah operasi pengamanan di Papua.
“Saya yakin para prajurit sekalian sudah siap melaksanakan tugas dalam operasi pengamanan wilayah objek vital nasional PT Freeport Indonesia,” tegasnya.
Freeport Indonesia telah ditetapkan sebagai Obyek Vital Nasional yang wajib dilindungi. Perusahaan ini memiliki nilai strategis karena menyangkut hajat hidup orang banyak, dan merupakan sumber pendapatan negara. Sejak tahun 2018 Pemerintah Indonesia telah resmi menjadi pemegang saham terbesar. Kepemilikan ini memberi keuntungan yang besar bagi pemasukan kas negara dan masyarakat Papua.
Kendati kondisi Papua saat ini relatif kondusif, namun di beberapa wilayah masih terjadi gangguan keamanan dari kelompok bersenjata, termasuk daerah operasi yang akan ditempati oleh prajurit dari Batalion 631 Antang. Oleh karena itu, TNI harus hadir membantu pemerintah dalam upaya percepatan pembangunan kesejahteraan di wilayah Papua.
“Jadilah patriot pelindung rakyat yang berani dan setia,” pesan Yudo.
(TIM/ZK-1)