PALANGKA RAYA – Kapasitas perempuan di berbagai bidang keahlian masih sangat terbatas. Terlebih bagi mereka yang tinggal di pelosok Kalimantan Tengah (Kalteng).
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Kalteng yang juga Ketua Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) Andina Theresia Narang mengakui, hingga kini masih banyak kaum perempuan di pelosok Kalteng yang berada di garis keterpurukan.
Menurut Andina, kondisi tersebut terutama terjadi karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM), ditambah sarana prasarana (Sapras) pendukung yang kurang memadai.
Hal itu berakibat belum meratanya program keterlibatan 30 persen kaum perempuan di segala bidang yang dicanangkan pemerintah pusat.
“Masih banyak kaum perempuan di wilayah pelosok Kalteng yang belum terakomodir,” ujar Andina, di Palangka Raya, baru-baru ini.
Dia melanjutkan, KPP mendorong seluruh stakeholder bisa berperan serta dalam peningkatan kapasitas perempuan melalui peningkatan SDM dan Sarpras ini.
“Peningkatan kapasitas kaum perempuan di pelosok menjadi prioritas utama KPP Kalteng sekaligus pengurus KPP di kabupaten/kota,” tandas legislator PDIP dari Daerah Pemilihan I (Kabupaten Katingan, Gunung Mas, dan Kota Palangka Raya) ini. (TIM/ZK-1)
