Solusi Abrasi Sungai Kahayan, Wali Kota: Kata Kuncinya, Relokasi!

PALANGKA RAYA – Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin menegaskan bahwa solusi terbaik dari permasalahan abrasi Sungai Kahayan adalah relokasi.

Penegasan itu disampaikan Wali Kota usai meninjau kondisi pengungsi korban abrasi atau pengikisan area daratan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan, di Komplek Flamboyan Bawah, Kota Palangka Raya, baru-baru ini.

Dalam kunjungan ini Wali Kota didampingi oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Emi Abriyani, Camat Pahandut Berlianto, dan Lurah Langkai Sri Wanti.

Selain untuk memastikan ketersediaan layanan kebutuhan bagi warga korban abrasi yang ditampung di posko pengungsian, Fairid juga meluangkan waktu untuk berdialog dengan mereka.

Fairid mengatakan, saat ini pemerintah kota (Pemko) terus memetakan zona resiko abrasi di bantaran Sungai Kahayan, Palangka Raya. Dia memastikan tim terkait juga terus memantau kawasan rawan longsor untuk menjaga keselamatan warga.

“Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Kahayan agar berhati-hati karena longsor susulan bisa saja terjadi lagi,” ujar Fairid.

Dia juga meminta kepada SOPD teknis, lurah dan camat untuk terus memantau kondisi lokasi, karena dilaporkan ada retakan baru di lokasi bencana.

Terkait solusi keamanan warga bantaran sungai,

Pemko telah menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan. Salah satunya adalah relokasi atau memindahkan rumah warga dari daerah rawan longsor.

“Kata kuncinya adalah pemindahan, saat ini memang tahap ke situ. Jadi solusi itu kita ambil karena di tempat ini selain longsor juga banjir. Ini tentunya harus melalui kesepakatan bersama,” jelas Fairid.

Ditambahkannya, rencana pemindahan permukiman warga tersebut sudah melalui kesepakatan bersama. Sebagian besar masyarakat juga ada yang setuju dengan adanya relokasi pemindahan ke daerah yang aman.

“Rencana relokasi ini sudah direncanakan secara matang, tidak mau terburu-buru, supaya masyarakat yang dipindahkan dari sini ada jaminan kehidupan ke depannya baik itu mata pencaharian maupun kesejahteraan hidupnya,” tandas Fairid.

Hingga saat ini, jumlah korban musibah longsor akibat abrasi Sungai Kahayan di Komplek Flamboyan Bawah, Kota Palangka Raya terus bertambah. Jika pada pekan pertama Januari 2023 jumlah warga yang diungsikan sebanyak 30 jiwa, kini sudah menjadi 57 jiwa.

Mereka diungsikan di Posyandu sekitar lokasi sembari mencari tempat tinggal baru. (VN/ZK-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *