Latihan Gabungan PSHT Palangka Raya, Momen Penguatan Silaturahmi

PALANGKA RAYA – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Palangka Raya mengadakan Latihan Gabungan sekaligus Buka Puasa Bersama di Padepokan PSHT Cabang Palangka Raya, Jalan G. Obos X, pada Sabtu (22/3/2025).

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Cabang PSHT Palangka Raya, H. M. Agustan Saining, serta Ketua Perwakilan Pusat PSHT Wilayah Kalimantan Tengah, H. Suprapto, SH.

Dalam sambutannya, H. M. Agustan Saining menekankan pentingnya penerapan Panca Dasar PSHT dalam kehidupan sehari-hari. Panca Dasar ini terdiri dari lima nilai utama, yaitu Persaudaraan, Olahraga, Beladiri, Seni, dan Kerohanian.

“Persaudaraan merupakan nilai inti dalam PSHT yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam PSHT, persaudaraan bukan hanya sekadar hubungan sosial, melainkan ikatan yang abadi dan tulus, berdasarkan rasa hormat, kasih sayang, serta tanggung jawab antara anggota dan masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa persaudaraan dalam PSHT harus diwujudkan tidak hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan nyata. Anggota PSHT diharapkan untuk saling menghormati, menyayangi, dan menjaga satu sama lain seperti sebuah keluarga besar.

“Selain persaudaraan, olahraga juga menjadi aspek penting dalam Panca Dasar PSHT. Olahraga tidak hanya mendukung kebugaran fisik, tetapi juga berperan dalam menjaga kesehatan mental,” tambahnya.

Menurutnya, menjaga kesehatan tubuh dan melatih ketahanan mental sangat penting. Dengan latihan yang rutin, seseorang akan semakin kuat secara fisik dan lebih disiplin serta fokus dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

“Pencak silat adalah warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya. Seni bela diri ini mengajarkan kita tentang kesabaran, keberanian, serta kemampuan untuk menghadapi tantangan dengan kepala dingin dan strategi yang matang,” lanjutnya.

Ia berharap nilai-nilai Panca Dasar PSHT tidak hanya sekadar teori, tetapi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Anggota PSHT diharapkan tidak hanya menjadi pesilat yang handal, tetapi juga individu yang menjunjung tinggi persaudaraan, menjaga kesehatan, menguasai ilmu beladiri, menghargai seni, serta memiliki keseimbangan spiritual yang kokoh,” pungkasnya. (yud)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *