PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, Suyuti Syamsul, menyampaikan bahwa Program Internsip Dokter Indonesia (PIDI) di Kalimantan Tengah dimulai sejak 2014. Program ini merupakan bagian dari pelatihan profesional praregistrasi yang berbasis pada kompetensi pelayanan kesehatan primer, bertujuan untuk memperdalam keterampilan yang telah diperoleh oleh para dokter setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran dasar.
“Program Internsip ini dilaksanakan di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit (RS) dan puskesmas yang telah memenuhi standar yang ditetapkan serta disetujui sebagai tempat pelaksanaan Internsip oleh Komite Internsip Kedokteran Indonesia (KIKI) Pusat,” jelasnya pada Minggu (16/2/2025).
Program Internsip Dokter Indonesia ini berlangsung selama satu tahun, dengan rincian enam bulan di rumah sakit dan enam bulan di puskesmas. Program ini adalah syarat bagi dokter untuk mendapatkan izin praktek setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran.
Berdasarkan data per 31 Desember 2024, jumlah dokter di Kalimantan Tengah tercatat 957 orang. Untuk penempatan peserta Program Internsip Angkatan I pada Februari 2024, terdapat 42 peserta yang tersebar di beberapa wilayah. Di Kabupaten Kotawaringin Barat terdapat 11 orang, di Kabupaten Kotawaringin Timur 7 orang, Kabupaten Pulang Pisau 12 orang, dan Kota Palangka Raya 12 orang.
Suyuti juga berharap agar pemerintah daerah dan pimpinan tempat pelaksanaan Internsip dapat berkoordinasi lebih intensif dan bersinergi dalam memberikan dukungan kepada para peserta PIDI, memastikan keselamatan dan kenyamanan mereka selama bertugas di Kalimantan Tengah.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Kesehatan RI atas dukungannya dalam melaksanakan Program Internsip Dokter Indonesia di Kalimantan Tengah, serta kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Direktur RSUD, dan Puskesmas yang telah menjadi mitra dalam pelaksanaan program ini,” tutupnya. (yud/dodi)
