PALANGKA RAYA – Musim hujan yang sedang melanda Kalimantan Tengah meningkatkan risiko berkembangnya populasi nyamuk Aedes aegypti, yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD).
Melihat situasi ini, Anggota DPRD Kalimantan Tengah, Tomy Irawan Diran, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan aktif dalam melakukan langkah-langkah pencegahan.
“Genangan air yang terjadi akibat hujan sering kali menjadi tempat berkembang biaknya jentik nyamuk. Jika ini tidak segera ditangani, maka potensi penyebaran demam berdarah akan semakin tinggi,” ujar Tomy pada Minggu (27/1/2025).
Ia menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Salah satu langkah utama yang disarankan adalah rutin menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti melaksanakan program 3M Plus: Menguras tempat penampungan air, Menutup wadah air dengan rapat, dan Mengubur barang bekas yang berpotensi menampung air. Penggunaan pengusir nyamuk dan kelambu juga sangat dianjurkan.
“Masyarakat perlu memastikan tidak ada genangan air di sekitar rumah, baik pada wadah besar seperti ember maupun yang lebih kecil seperti tutup botol. Meskipun terlihat sederhana, langkah ini sangat efektif dalam mencegah perkembangan nyamuk,” tambahnya.
Tomy juga mengajak dinas kesehatan setempat untuk lebih giat dalam menyelenggarakan sosialisasi dan kegiatan fogging di daerah-daerah yang rawan DBD. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat adalah kunci dalam memutuskan rantai penyebaran penyakit ini.
“Saya harap pemerintah daerah dapat lebih proaktif dalam memberikan penyuluhan dan melakukan fogging, terutama di daerah dengan kasus DBD yang tinggi. Pencegahan lebih baik daripada pengobatan,” tutupnya. (yud/dodi)