PALANGKA RAYA – Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo memimpin High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) jelang Natal dan tahun baru, Selasa (17/12/2024). Pada kesempatan itu, Edy memaparkan kondisi perekonomian di Kalteng, yang pada triwulan III tumbuh sebesar 4,64 persen.
“Berdasarkan arahan Presiden R Prabowo Subianto, untuk tahun 2025, target pertumbuhan ekonomi secara nasional adalah delapan persen,” kata Edy.
Edy mengutarakan, untuk mendukung tercapainya target tersebut, ada beberapa upaya konkret yang dapat dilakukan untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi di daerah. Diantaranya menggali potensi wilayah dan memasukkannya ke dalam RPJMD hingga melakukan penataan sektor perizinan.
“Lakukan penataan pendapatan daerah dengan berdasarkan data potensi sehingga tidak ada kebocoran. Selain itu memastikan belanja daerah dilakukan secara efektif dan efisien,” ujarnya.
Edy juga menekankan agar memastikan realisasi APBD sesuai dengan target bulanan yang ditetapkan, mengalokasikan dan membelanjakan belanja moda yang diorientasikan untuk padat karya. Begitu juga dalam modal infrastruktur diarahkan sesuai potensi wilayah.
Sebagai informasi, saat ini Kalteng masuk peringkat ke-8 provinsi inflasi terendah, dengan angka inflasi 1,02 persen. Sementara itu, inflasi tertinggi untuk wilayah Kalimantan terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan yaitu sebesar 2.01 persen.
Lebih lanjut disampaikan, dalam penanganan inflasi, Pemprov Kalteng telah menetapkan strategi kebijakan keterjangkauan harga, ketersediaan stok, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif.
“Saya mengajak seluruh stakeholders tetap fokus dan konsisten melaksanakan upaya-upaya pengendalian inflasi,” pungkasnya. (ran)