PALANGKA RAYA – Pemerintah Kota Palangka Raya terus memperkuat sinergi dengan lembaga adat dalam menjaga harmoni sosial, kebudayaan, dan kearifan lokal. Hal itu tergambar dalam kegiatan Hasupa Hasundau (pertemuan) dengan damang kepala adat dan mantir adat se-Kota Palangka Raya, belum lama ini.
Pj Sekda Kota Palangka Raya Arbert Tombak menyebutkan pentingnya kolaborasi yang terbangun antara pemerintah dan lembaga adat dalam menciptakan kebijakan inklusif serta relevan.
“Pemerintah menyadari bahwa lembaga adat memiliki peran strategis sebagai penjaga nilai-nilai kearifan lokal. Sinergi antara pemerintahan formal dan adat sangat penting untuk membangun kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” kata Arbert.
Menurut Arbert, peran Damang dan Mantir Adat tidak hanya sebatas melestarikan budaya, tetapi juga sebagai mitra pemerintah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sosial secara damai.
“Kolaborasi ini diharapkan mampu memperkuat kebersamaan dan meminimalisasi potensi konflik di masyarakat. Melalui falsafah Huma Betang, kita bisa menciptakan kehidupan yang harmonis dan berkeadilan,” imbuhnya.
Arbert juga menyebutkan pentingnya menjaga budaya lokal sebagai warisan berharga yang harus diteruskan kepada generasi muda. Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen untuk terus mendukung dan memfasilitasi kegiatan yang memperkuat peran adat dalam pembangunan daerah. (ran)