PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Kalteng Asdi Narang berkomitmen akan membantu proses pembangunan ulang Gereja Maranatha. Komitmen itu dia tunjukan dengan menyalurkan bantuan yang berasal dari dana pokok pikirin (pokir) dewan miliknya.
Asdi menjelaskan, setiap anggota dewan memiliki dana pokir. Anggaran itu biasanya digunakan untuk membantu masyarakat, atau kebutuhan pembangunan yang mendesak. Ini pula yang menjadi alasan Asdi untuk membantu proses pembangunan gereja tersebut.
“Saya berkomitmen untuk menyumbangkan sebagian dana Poki saya untuk mendukung pembangunan gereja ini,” kata Asdi.
Asdi menegaskan bahwa dana Pokir yang ia alokasikan tidak hanya akan digunakan untuk Gereja Maranatha. Tetapi juga untuk mendukung pembangunan rumah ibadah lainnya, seperti masjid dan tempat ibadah agama lain.
Hal ini mencerminkan komitmennya untuk merawat kerukunan dan toleransi antarumat beragama di Kalimantan Tengah.
“Bantuan ini tidak hanya untuk satu tempat ibadah saja. Semua rumah ibadah, tanpa memandang agama, berhak mendapatkan perhatian,” ucapnya.
Pembangunan kembali Gereja Maranatha membutuhkan dana mencapai Rp24 miliar. Dengan adanya kolaborasi berbagai pihak, proses pembangunan ulang dapat berjalan lancar.
“Pembangunan rumah ibadah memerlukan gotong-royong dari semua pihak. Kami berharap prosesnya bisa selesai tepat waktu,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum GKE Simpon F Lion menambahkan, pembangunan gereja akan selesai pada Juni atau Juli 2026. Tentunya berkat adanya dukungan berbagai pihak.
“Dengan semangat dan dukungan bersama, kami percaya bahwa pertengahan 2026 gereja ini akan berdiri megah kembali. Gereja Maranatha adalah simbol keimanan dan kebersamaan jemaat GKE Langkai,” tandasnya. (ran)