PALANGKA RAYA – Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu menghadiri Rapat Kerja Komisariat Wilayah (Komwil) V Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Regional Kalimantan Tahun 2024 di Kota Banjarbaru, Minggu (21/4/2024).
Dalam raker ini, dibahas mengenai pentingnya faktor sumber daya manusia yang berkualitas dan infrastruktur yang memadai dalam memajukan pembangunan ekonomi di wilayah Kalimantan.
“Sumber daya manusia yang berkompeten, terampil dan bardaya saing menjadi modal utama dalam pergerakan roda perekonomian. Sementara itu infrastruktur yang baik seperti jaringan transportasi dan telekomunikasi serta fasilitas pendukung lainnya akan memastikan arus barang jasa dan informasi dapat berjalan dengan baik,” ujarnya.
Hera melanjutkan, sinergi dan kolaborasi antar Pemerintah Kota se-Kalimantan sangat penting untuk mewujudkan tujuan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu, Ketua Komisariat Apeksi Regional Kalimantan, Basri Rase dalam pembukaan Rakerwil tersebut, mengatakan ada sembilan isu strategis pembangunan untuk kemajuan pulau Kalimantan masuk dalam pembahasan.
Pertama, mendorong terwujudnya percepatan Trans Kalimantan dan transportasi. Kedua, mendorong terwujudnya percepatan Trans Kalimantan transportasi darat serta transportasi udara pada jalur 9 kota di Kalimantan dan mendorong pemerintah pusat melalui Menteri Perhubungan RI agar membuka rute penerbangan antar kota di Kalimantan.
Ketiga, mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat terkait upaya menuju profesionalisme aparatur sipil negara melalui percepatan perwujudan single salary dalam kerangka pembangunan Kalimantan.
Selanjutnya, mendorong kolaborasi antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat terkait revitalisasi pembangunan infrastruktur dalam kerangka pembangunan ekonomi Kalimantan.
Kemudian, pembangunan wilayah Kalimantan akan diarahkan kepada percepatan pertumbuhan, diversifikasi ekonomi, dan pelestarian alam yang dapat dicapai dengan strategi utama seperti mempertahankan peran lumbung energi nasional.
Berikutnya, pengembangkan industri pengolahan (Hilirisasi) SDA perkebunan dan hasil tambang, menguatkan peran kawasan perdesaan prioritas nasional agar menjamin basis produksi untuk hilirisasi industri.
Mendorong terwujudnya ekonomi Kalimantan sebagai satu kesatuan wilayah perekonomian dan bertumpu pada industrialisasi yang berbasis Hilirisasi SDA.
Mewujudkan peningkatan resiliensi terhadap perubahan iklim yang akan memberi pengaruh yang baik dan positif terhadap peningkatan kapasitas kita untuk menyongsong Indonesia emas 2045.
Terakhir, mendorong para pemimpin pusat dan daerah selalu fokus terhadap ketahanan iklim melalui berbagai bentuk seperti sosialisasi, pewarisan nilai-nilai, dan penyadaran yang penting dipahami bersama, untuk menjaga negara tetap kuat dan tanggap terhadap perubahan cuaca. (Mawan/Dodi)