PALANGKA RAYA – Bela negara harus menyesuaikan dengan nilai-nilai dan falsafah lokal, termasuk falsafah huma betang.
Kaban Kesbangpol Provinsi Kalteng Katma F Dirun yang menyampaikan ini, saat menjadi pemateri kegiatan sosialisasi dan diseminasi pembinaan kesadaran bela negara dalam lingkup pekerjaan, Kamis (7/3/2024), di Palangka Raya.
Menurut Katma, huma betang sebagai rumah tradisional suku Dayak Kalteng, merupakan simbol keberadaan dan identitas masyarakat Dayak. Oleh karena itu, penting untuk memasukkan nilai-nilai kearifan lokal tersebut, dalam upaya pembinaan kesadaran bela negara.
“Dalam falsafah huma betang, terdapat nilai-nilai gotong royong, kebersamaan, serta keharmonisan antara manusia dan alam,” katanya.
Nilai-nilai inilah yang dapat menjadi landasan dalam membangun kesadaran bela negara di Kalteng. Melalui pemahaman dan implementasi nilai-nilai tersebut, masyarakat Dayak Kalteng dapat lebih peduli dan aktif dalam menjaga kedaulatan negara. Serta membangun harmoni antara sesama warga negara.
“Dengan mengintegrasikan nilai-nilai dari falsafah huma betang dalam pembinaan kesadaran bela negara, saya berharap, masyarakat Kalteng dapat menjadi agen perubahan yang membawa Indonesia menuju arah yang lebih baik,” tandasnya.
(TIM/ZK-1)