Rasio Desa Berlistrik PLN di Kalteng 73,65 Persen

PALANGKA RAYA – Wagub Kalteng Edy Pratowo berterima kasih atas kontribusi PT PLN (Persero) Kalselteng, dalam mendukung pembangunan di daerah tersebut, khususnya di bidang infrastruktur ketenagalistrikan.

Sebab, pembangunan pembangkit listrik dan jaringannya, saat ini sudah cukup menggembirakan. Kelistrikan Kalteng telah interkoneksi dengan sistem Kalsel-Kalteng-Kaltim, dengan daya mampu pasok sebesar 1.846 MW. Kemudian, beban puncak tercatat 1.391 MW. Sehingga memiliki surplus daya mampu 455 MW (25 persen). 

Menurut Edy Pratowo, kemampuan PLN UID Kalselteng dalam melayani kebutuhan suplai tenaga listrik di Kalteng semakin kuat. Ini berkat beroperasinya empat gardu induk (GI) 150 KV. Yakni, GI Kuala Pembuang dengan kapasitas 30 MVA (energize Januari 2023), GI  Sukamara dengan kapasitas 30 MVA (energize Maret 2023), GI Nanga Bulik dengan kapasitas 30 MVA (energize Maret 2023), dan GI Kuala Kurun dengan kapasitas 30 MVA (energize April 2023).

Sampai Maret 2023, sambung Edy Pratowo, rasio desa berlistrik PLN di Kalteng telah mencapai 72,31 persen. Dari 1.571 desa, hanya tinggal 435 desa yang belum berlistrik PLN. Namun, rasio desa berlistrik PLN meningkat menjadi 73,65 persen pada September 2023. Sedangkan rasio elektrifikasi 94,53. Tinggal 414 desa yang belum berlistrik PLN. 

“Kami menargetkan tahun 2026 seluruh desa di Kalteng teraliri listrik PLN,” tegasnya, saat membuka Rakor Forum Kelistrikan Provinsi Kalteng Tahun 2023, Rabu (6/12/2023), di Palangka Raya.

Edy Pratowo menyatakan, Kalteng sedang gencar melakukan pembangunan, termasuk di bidang ketenagalistrikan. Karena listrik memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional dan daerah.

Untuk mendukung percepatan peningkatan rasio elektrifikasi dan rasio desa berlistrik di Kalteng, menurut Edy Pratowo, pihaknya akan menganggarkan dan menargetkan pembangunan listrik desa sebanyak 200 desa. Yakni dengan PLTS tersebar, dan program bantuan pasang baru listrik untuk 5.500 rumah tangga sasaran bagi masyarakat tidak mampu. Mereka yang akan menerima bantuan telah terdaftar dalam data terpadu kesejahteraan sosial Kemensos.

(TIM/ZK-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *