PALANGKA RAYA – Polda Kalteng melalui Direktorat Pengamanan Objek Vital (Dit Pamobvi) bersama tim panitia melakukan penilaian risiko pada arena kejuaraan dunia balap sepeda gunung atau Union Cyliste Internationale Mountain Bike (UCI MTB) Eliminator World Championship 2023, Selasa (7/11/2023). Arena tersebut berada di kawasan Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya.
“Kami dari Polda Kalteng, berdasarkan permintaan panitia, melakukan penilaian ancaman bahaya atau istilahnya risk assessment,” ujar Direktur Pamobvit, Kombes Pol Muhammad Rifai didampingi Ketua Harian Pengprov ISSI Kalteng, Rahmat Nasution Hamka.
“Saat ini, kita coba lihat kesiapan panitia, apa-apa saja yang sudah disiapkan, nanti kita bersama memberikan masukan, menyiapkan antisipasi ancaman bahaya itu,” tambahnya.
Dia menuturkan, semua hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kejuaraan tersebut menjadi perhatian pihaknya. Tidak hanya dari sisi arena balap termasuk pesertanya, tapi juga memperhatikan keselamatan penonton.
“Semua kita perhatikan,sampai dengan kesiapan antisipasi apabila ada peserta atau penonton yang kecelakaan di arena lokasi. Intinya, kita membuat nyaman, selamat dan nyaman sampai mereka kembali ke negaranya masing-masing,” paparnya.
Sementara itu, Rahmat Nasution Hamka mengatakan, seharusnya, UCI MTB Eliminator World Championship 2023 digelar 15 Oktober 2023. Namun, kondisi tidak memungkinkan karena dilanda kabut asap sehingga ditunda atau digelar pada Minggu, 12 November 2023.
“Jadi, kami gerak marathon. Kami berterima kasih ke Polda Kalteng dan jajarannya, TNI serta stakholdes yang sudah membantu. Mudahan, hari Kamis sudah ready semuanya,” ujarnya.
Di tahun lalu atau 2022, kejuaraan tersebut juga digelar di arena setempat yang kala itu bernama UCI MTB Eliminator World Cup 2022. Mengenai apakah ada evaluasi dari tahun lalu, Rahmad menyampaikan hanya lebih ke penanganan setelah bertanding. Dari sisi hotel atau tempat penginapan atlet, ia juga menyebut telah diperbaiki. (*/ZK-2)