PALANGKA RAYA – Sekda Provinsi Kalteng Nuryakin mengatakan, pengendalian karhutla terus mengalami perbaikan dari tahun ke tahun.
Hal ini terlihat dari indikator luas karhutla. Sampai dengan Agustus 2023, karhutla seluas 18 ribu hektare. Jauh lebih sedikit dibanding 2019 yang mencapai 317 ribu hektare. Kejadian karhutla 2023 sejauh ini relatif masih terkendali. Tidak seperti 2019 yang meluas dan masif.
“Karhutla 2019 lebih parah dibanding sekarang,” katanya, Kamis (5/10/2023), di Palangka Raya.
Nuryakin mengapresiasi lima daerah yang telah menetapkan status tanggap darurat bencana karhutla. Dengan status ini, maka upaya penanggulangan karhutla akan lebih optimal.
Terkait dengan pengendalian inflasi, Nuryakin mengimbau agar lebih memaksimalkannya. Sebab, musim kemarau panjang akibat elnino mulai berdampak pada beberapa komoditas. Salah satunya kenaikan harga beras.
“Pemprov Kalteng telah meluncurkan program subsidi beras di triwulan keempat ini. Karena dampak elnino diperkirakan terjadi hingga Maret 2024. Jika tidak dikelola dengan baik, maka kita bisa mengalami kelangkaan pangan,” tukasnya.
(TIM/ZK-1)