PULANG PISAU – Rombongan Komisi IV DPR RI melakukan kunjungan spesifik ke kawasan food estate Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, Jumat (1/9/2023) malam.
Kedatangan tim kunjungan kerja spesifik Komisi IV DPR RI yang dipimpin oleh Djarot Saiful Hidayat ke Bumi Tambun Bungai, disambut oleh Wagub Kalteng Edy Pratowo. Mereka meninjau lumbung pangan nasional di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, sekaligus menggelar pertemuan dengan instansi terkait.
“Kedatangan kami ke sini untuk melihat langsung kondisi terkini. Meski masih ada beberapa hal yang harus dibenahi, terutama terkait tata kelola air atau infrastruktur irigasi/drainase, tetapi kami melihat program ini sangat layak dilanjutkan,” kata Djarot.
Menurut Djarot, pihaknya tentu akan terus memperjuangkan anggaran bantuan dari pusat untuk tahun 2024 mendatang. Anggaran tersebut untuk pelaksanaan program strategis nasional dapat berjalan optimal.
“Untuk 2024, kalau memang berkembang dengan baik, bisa kita tingkatkan lagi, terutama untuk ekstensifikasi. Dengan begitu Pulang Pisau menjadi lumbung pangan. Bukan hanya untuk Kalimantan Tengah, melainkan juga bisa untuk membantu daerah sekitarnya,” jelasnya.
Berdampak Positif
Wagub Kalteng Edy Pratowo menambahkan, sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo, pembangunan infrastruktur di kawasan food estate, khususnya jalan, meningkat drastis. Hal ini berdampak positif terkhusus pada perekonomian masyarakat sekitar.
Hingga saat ini, pemda terus melakukan pemberdayaan dan perbaikan demi hasil food estate yang lebih maksimal. Secara bertahap juga dibangun sarana produksi dan infrastruktur pendukung, seperti penggilingan padi modern, embung, dan irigasi.
“Kita akan melakukan pembinaan secara terus-menerus. Tahun ini juga kita juga membantu dengan pengadaan bibit IR 42, PB 42. Itu yang kemarin kita berikan di sini 200 hektare, di Kapuas dua hektare. Terakhir ini panennya juga bisa 5,7 ton,” katanya.
Edy Pratowo bilang, meski pada tahun 2023 bantuan pusat untuk food estate dihentikan, Pemprov Kalteng tetap menyiapkan anggaran untuk pengembangannya. Pasalnya, dari tahun ke tahun, program ini terbukti bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Kami tetap menyiapkan anggaran, meski sifatnya pembinaan. Misalnya, dalam penyediaan bibit dilakukan kerja sama dengan pihak-pihak terkait lainnya, seperti bibit IR 42 dan PB 42 untuk padi. Disamping juga diharapkan tahun ini dan tahun 2024 itu, pemerintah pusat dapat membantu membangun untuk hilarisasinya,” pungkas Edy Pratowo.
(TIM/ZK-1)