PALANGKA RAYA – Pemprov Kalteng bergerak cepat (gercep) mengantisipasi dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Gubernur Sugianto Sabran bahkan segera menindaklanjuti kualitas udara di kabupaten dan kota.
Wagub Kalteng Edy Pratowo mengatakan, pihaknya segera menerbitkan surat edaran gubernur untuk menjelaskan kondisi terkini kualitas udara di provinsi setempat. Surat imbauan tersebut akan segera didistribusikan ke kabupaten dan kota. Sehingga pemkab/pemko dapat menyesuaikan situasi terkini sesuai kondisi udara di daerahnya masing-masing.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBPK Provinsi Kalteng Ahmad Toyib menegaskan, pihaknya akan berupaya sekuat tenaga untuk melakukan pencegahan karhutla. Sehingga tidak menimbulkan dampak polusi udara seperti yang melanda DKI Jakarta.
“Kami berupaya menjaga kualitas udara, dengan terus menggencarkan pencegahan karhutla,” katanya.
Sosialisasi dan edukasi masyarakat mengenai bahaya dan dampak buruk karhutla akan semakin diperkuat. Sehingga masyarakat turut mencegah karhutla, baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Upaya pemerintah akan sia-sia jika tak didukung oleh masyarakat. Sebab, kesadaran masyarakat merupakan kunci keberhasilan mitigasi karhutla, termasuk mencegah polusi udara,” katanya.
Toyib mengakui, luas lahan yang terbakar pada Agustus lalu meningkat tiga kali lipat dibanding bulan-bulan sebelumnya. Itu artinya bahwa karhutla sudah semakin parah. Sehingga memerlukan upaya luar biasa untuk mencegahnya.
Sampai dengan 30 Agustus 2023, hotspot yang terdeteksi sebanyak 8.506 titik. Sedangkan kejadian karhutla yang dilaporkan mencapai 1.811 kejadian, dengan luas lahan yang terbakar dan berhasil tertangani sekitar 5.569,32 hektare.
Oleh sebab itu, Toyib mengimbau para tokoh agama, masyarakat, dan pemuda, agar berpartisipasi mensosialisasikan pencegahan karhutla.
(TIM/ZK-1)