Disbudpar Kalteng Gelar Bimtek Penyusunan Teks Cerita Sejarah

PALANGKA RAYA – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Kalteng, mengajari para siswa SMA/sederajat tentang cara menyusun teks cerita sejarah. Bimtek tersebut berlangsung di Palangka Raya, Selasa (15/8/2023). 

Kabid Sejarah Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, Disbudpar Prov Kalteng, Maria Doya Aden melaporkan, bimtek untuk menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara. Kemudian, memahami bahasa Indonesia serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif, untuk berkomunikasi secara efektif dan efisien yang dituangkan dalam media tulisan.

Selain itu, melestarikan kekayaan warisan sejarah bangsa agar dapat diilhami oleh generasi penerus di masa yang akan datang. Serta menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan rasa cinta Tanah Air melalui pemahaman terhadap warisan sejarah bangsa, khususnya di Kalteng.

Sementara itu, Sekretaris Disbudpar Provinsi Kalteng Rusita Murniasi mengatakan, menulis merupakan keterampilan yang bersifat mekanistis. Keterampilan ini tidak mungkin bisa dikuasai hanya melalui teori, tanpa latihan dan praktik yang teratur.

“Keterampilan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri, yang akan menjadi isi karangan,” katanya. 

Menurut Rusita, tidak semua orang mampu menulis dengan baik. Namun, bagi orang yang memiliki ketertarikan, maka menulis merupakan kegiatan yang menyenangkan. Bahkan, bagi sebagian orang, menulis adalah sebuah keharusan.

Rusita mengakui, kendala umum yang dihadapi dalam menulis adalah kesulitan menuangkan ide, khususnya menulis cerita sejarah. Karena di samping memerlukan keterampilan menyusun kata-kata, juga harus disertai dengan literatur yang memadai.

“Teks cerita sejarah berkontribusi besar pada pembelajaran keterampilan menulis bentuk-bentuk lainnya. Salah satu strategi untuk membantu siswa mengatasi rendahnya keterampilan menulis cerita sejarah, adalah meningkatkan penggunaan strategi dalam proses pembelajaran,” ungkapnya. 

Rusita berharap, bimtek tersebut dapat memberikan energi positif, serta memicu dan memacu semangat para pelajar SMA untuk meningkatkan kemampuan menulis cerita sejarah. 

(TIM/ZK-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *