PALANGKA RAYA – Wilayah pedesaan atau plosok di Kalimantan Tengah, masih banyak yang belum memiliki akses darat yang memadai. Bahkan, sebagian daerah masih menggunakan jalur sungai untuk menuju luar desa.
Seperti halnya dengan postingan disalah satu media sosial. Dalam postingan tersebut, terlihat beberapa masyarakat desa dibagian selatan Kabupaten Katingan, mengalami kesulitan untuk menggunakan jalur sungai kerukan Hantipan karena kondisi air yang mulai mengering. Sungai kerukan tersebut, menjadi satu-satunya akses masyarakat untuk bisa menuju ke Kabupaten.
Menanggapi hal tersebut, Anggota komisi IV DPRD Kalteng, Henry M Yoseph merasa prihatin, dikarenakan pembangunan, khususnya infrastruktur yang belum sampai kesana.
“Tentunya kita sangat prihatin melihat itu, apalagi bila sungai tidak bisa dilalui, masyarakat harus jalan kaki dengan menempuh waktu sampai 24 jam,” katanya.
Menurutnya, sudah sepatutnya pemerintah Kabupaten dan Provinsi mengoptimalkan pembangunan akses darat seperti infrastruktur jalan dan jembatan penghubung antarwilayah untuk mempermudah masyarakat, terutama bila terjadi hal-hal emergency seperti pertolongan kesehatan atau bantuan lainnya.
Selanjutnya, ditambahkan Henry, Keberadaan akses jalan yang memadai, tentu menjadi harapan bagi masyarakat, terutama mereka yang masih berada di daerah plosok. Sehingga dirinya mengharapkan atensi serta perhatian khusus dari pemerintah terkait dengan hal ini dan sebisa mungkin menggencarkan pembangunan akses darat. “Mudahan pemerintah daerah Kabupaten dan Provinsi dapat mengatasi kesulitan penduduk setempat, agar perekonimian dan kesejahtraan mereka bisa lebih baik dan membantu kelancaran aktifitas masyarakat,” terangnya. (*/ZK-2)