PALANGKA RAYA – Pemprov Kalteng menyiapkan stok cadangan bantuan bahan pokok untuk menghadapi dampak bencana. Perhitungan cermat penanganan dampak bencana dan sosial juga telah dilakukan.
Plt Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng Ahmad Toyib mengatakan, bencana merupakan suatu kondisi yang tidak mungkin bisa prediksi. Yang terpenting adalah kesiapsiagaan dan ketersediaan.
“Stok siaga ini berasal dari bantuan berbagai pihak, seperti swasta dan lainnya. Salah satunya dari Pertamina berupa 4.110 paket sembako,” katanya di Palangka Raya.
Menurut Toyib, bantuan tersebut disimpan di Gudang Bulog, karena Pertamina memesan bantuan tersebut melalui Bulog. Jika ada kejadian bencana atau keperluan sosial lainnya, maka BPBPK akan mengambil bantuan tersebut di Gudang Bulog.
Toyib bilang, Perum Bulog Kalteng juga telah meminta pihaknya mengambil paket bantuan dari PT Pertamina, untuk dipindahkan agar kualitas barang tetap terjaga dan dapat dipantau setiap saat.
“Pada Jumat (28/7/2023) lalu secara bertahap paket bantuan Pertamina yang masih ada di Gudang Bulog, dipindahkan ke Gudang BPBPK,” katanya.
Menyinggung soal ada anggapan paket bantuan menumpuk di gudang, Toyib menjelaskan bahwa paket bantuan tersebut merupakan stok siaga untuk penanganan darurat bencana.
“Semua diperhitungkan dengan cermat, tepat waktu, tepat momentum, dan tepat sasaran. Jangan sampai asumsi barang banyak kita bagi-bagikan tanpa data yang cermat, asal barang habis. Begitu bencana datang kita kelabakan, lalu masyarakat menyalahkan pemerintah,” bebernya.
(TIM/ZK-1)