PALANGKA RAYA – Ketua DPRD Kota Palangka Raya Sigit K Yunianto mengajak masyarakat, terkhusus para pedagang, menggunakan QRIS dalam bertransaksi. Sebab, transaksi nontunai diyakini jauh lebih aman.
“Selain lebih mudah, QRIS membuat transaksi lebih praktis,” kata Sigit di Palangka Raya.
Sigit bilang, bertransaksi secara nontunai akan dapat mengantisipasi peredaran uang palsu. Tak cuma itu, transaksi nontunai juga mencegah kekurangan atau kelebihan uang kembalian.
“Di era teknologi digital saat ini, kita tak perlu repot membawa uang tunai. Cukup bawa gawai yang ada QRIS-nya. Ini juga akan mencegah tindak kejahatan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya, Hadriansyah mengatakan, sejumlah pedagang yang berada di Pasar Kahayan sudah menggunakan QRIS.
“31 pedagang di Pasar Kahayan yang telah menggunakan QRIS sebagai opsi pembayaran,” katanya.
Dikutip dari laman Bank Indonesia (bi.go.id), QRIS memiliki karakteristik unggul (universal, gampang, untung, langsung). Universal maksudnya QRIS dapat menerima pembayaran aplikasi pembayaran apapun yang menggunakan kode QR. Jadi, masyarakat tidak perlu memiliki berbagai macam aplikasi pembayaran. Gampang maksudnya masyarakat akan mudah, tinggal pindai dan klik, bayar. Sedangkan bagi merchant akan mudah, tidak perlu memajang banyak kode QR. Cukup satu QRIS yang dapat dipindai menggunakan aplikasi pembayaran QR apapun.
QRIS menguntungkan pengguna karena dapat menggunakan akun pembayaran QR apapun untuk membayar. Sedangkan bagi merchant Cukup punya minimal satu akun untuk menerima semua pembayaran kode QR. Pembayaran dengan QRIS langsung diproses seketika. Pengguna dan merchant langsung mendapat notifikasi transaksi.
Adapun manfaat QRIS bagi pengguna aplikasi pembayaran, antara lain cepat dan kekinian, tidak perlu repot lagi membawa uang tunai, tidak perlu pusing memikirkan QR siapa yang terpasang, terlindungi karena semua PJSP penyelenggara QRIS sudah pasti memiliki izin dan diawasi oleh Bank Indonesia. Sementara bagi merchant, antara lain penjualan berpotensi meningkat karena dapat menerima pembayaran berbasis QR apapun, meningkatkan branding, kekinian, lebih praktis karena cukup menggunakan satu QRIS, mengurangi biaya pengelolaan kas, terhindar dari uang palsu, tidak perlu menyediakan uang kembalian, transaksi tercatat otomatis dan bisa dilihat setiap saat.
Bukan cuma itu, QRIS bermanfaat terpisahnya uang untuk usaha dan personal, memudahkan rekonsiliasi dan berpotensi mencegah tindak kecurangan dari pembukuan transaksi tunai, dan membangun informasi credit profile untuk memudahkan memperoleh kredit ke depan.
(TIM/ZK-1)