PALANGKA RAYA – Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh tersebab kekurangan gizi dalam waktu cukup lama pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Penanganan stunting tidak bisa dilakukan sendiri, tetapi membutuhkan kerja sama dan sinergi lintas sektor. Semua pihak harus berkolaborasi mendukung program percepatan penurunan stunting.
Ketua TP PKK Provinsi Kalteng Ivo Sugianto Sabran dalam arahannya pada seminar hasil kajian survei percepatan penurunan stunting di Kalteng, Selasa (27/6/2023), di Palangka Raya, mengharapkan kerja sama dari semua pihak dalam menekan prevalensi stunting.
“Kita semua harus bekerja sama. Harus bahu-membahu agar angka stunting di Kalteng semakin berkurang,” kata Ivo.
Ivo berharap, survei BRIN dapat menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat bagi kebijakan percepatan penurunan stunting di Kalteng. Sehingga terwujud Kalteng bebas stunting, dan menyiapkan Indonesia Generasi Emas tahun 2045.
Sementara itu, Kadis P3APPKB Provinsi Kalteng Linae Victoria Aden melaporkan, kegiatan tersebut untuk melakukan evaluasi program percepatan penurunan stunting secara efektif, konvergen, dan terintegrasi, dengan melibatkan lintas sektor dan berbagai tingkatan wilayah.
(TIM/ZK-1)