Renovasi Center of the World

PALANGKA RAYA – Upaya mewujudkan Kalteng Makin Berkah terus dilakukan oleh Gubernur Kalteng Sugianto Sabran. Salah satunya merenovasi Bundaran Besar Palangka Raya.

Bangunan monumental dan bersejarah tersebut direnovasi agar Kota Palangka Raya memiliki ikon yang megah dan berkesan di hati masyarakat. Sugianto Sabran ingin Kalteng benar-benar mampu menjadi penyangga IKN dari segala sektor.

“Tanpa mengenyampingkan program strategis prokerakayatan, membangun ikon merupakan hal penting. Sebab, Palangka Raya adalah gerbang dan wajah dari Provinsi Kalteng,” katanya di Palangka Raya.

Menurut orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini, bangunan-bangunan ikonik dan bersejarah yang ada saat ini belum mampu menjadi pikat. Karena hanya sekadar bangunan tanpa sentuhan artistik yang modern. Sehingga hanya sebagai bangunan statis yang tidak memiliki dampak pada sektor lain, seperti pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Bangunan yang ada saat ini hanya tenggelam dalam balutan sejarah. Harus ada inovasi dan kreativitas yang visioner menembus masa depan,” katanya. 

Sehingga memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi, tapi juga mampu berkembang menjadi salah satu destinasi wisata dan pengembangan ekonomi kreatif yang unggul. Misalnya, dalam renovasi Bundaran Besar Palangka Raya yang sedang berlangsung saat ini. 

“Bundaran Besar memiliki sejarah yang sangat penting. Bangunan ini bukan hanya berada di jantung Kota Palangka Raya. Sebagian ahli menyebut bahwa bundaran ini merupakan center of the world, ”imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalteng Shalahuddin mengatakan, progres renovasi Bundaran Besar sudah mencapai 35 persen. Seluruh pekerjaan struktur ditargetkan rampung Agustus mendatang. Sedangkan seluruh pekerjaan ditargetkan selesai 29 Desember 2023.

Sebagai informasi, Bundaran Besar akan dilengkapi dengan beberapa bangunan tambahan. Antara lain, menara talawang, museum, dan diorama. Ada juga teater yang dilengkapi tempat duduk untuk menonton pertunjukan, serta kolam untuk penghijauan kota. Penataan tersebut tidak merubah bentuk asli Bundaran Besar Palangka Raya.

(TIM/ZK-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *