Kontingen Barut Tampilkan Legenda Tiung Gomba

PALANGKA RAYA – Kontingen Kabupaten Barito Utara (Barut) tampil memukau pada karnaval budaya pada Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2023. Kontingen ini menampilkan legenda Tiung Gomba.

Legenda Tiung Gomba merupakan legenda yang sangat terkenal di kalangan masyarakat Barut. Legenda ini mengisahkan seorang putri cantik jelita bernama Ayang Sari dari Raja Tiung Gomba. Putri Ayang Sari diambil oleh buaya putih gaib penghuni sungai pedalaman Barut, tepatnya di Desa Lemo, di kaki Gunung Pararawen, Kecamatan Teweh Tengah. 

Konon, peristiwa ini terjadi karena kecerobohan Raja Tiung Gomba sendiri. Ia berjanji jika kelak mempunyai anak perempuan akan diberikan kepada buaya putih, karena Tiung Gomba menginginkan anak laki-laki. 

Singkat cerita, Tiung Gomba dikaruniai anak perempuan yang bernama Putri Ayang Sari. Sang buaya putih pun menagih janjinya. Tetapi ternyata Raja Tiung Gomba ingkar janji. Ia tidak ikhlas putrinya diambil oleh buaya putih.

Demi mengamankan keselamatan putrinya, Raja Tiung Gomba dan keluarganya pindah tempat ke daerah yang lebih tinggi, yakni di Gunung Pararawen. Namun sang buaya terus berusaha  mendapatkan sang putri. 

Pada akhirnya sang buaya putih berhasil mengambil sang putri melalui lubang yang dibuat dari tepian Sungai Barito sampai ke puncak Gunung Pararawen. Bekas lubang tersebut oleh masyarakat setempat dinamakan Sumur Ayang, dan menjadi salah satu destinasi wisata alam di Kabupaten Barut. 

(TIM/ZK-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *