PALANGKA RAYA – Kalteng saat ini menjadi provinsi terluas di Indonesia, setelah Papua dimekarkan. Provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai ini dikaruniai potensi kekayaan sumber daya alam (SDA) yang melimpah.
Ditambah lagi, jumlah penduduk Kalteng saat ini diproyeksikan 2,7 juta jiwa. 69 persen diantaranya merupakan usia produktif (15-64 tahun), dan menjadi bonus demografi bagi Kalteng.
“Namun demikian, kekayaan SDA dan bonus demografi tersebut bak pedang bermata dua,” kata Wagub Kalteng Edy Pratowo, saat bertindak selaku inspektur upacara bendera peringatan HUT ke-66 Kalteng, Selasa (23/5/2023), di halaman kantor gubernur setempat.
Menurutnya, kekayaan SDA dan bonus demografi bisa menjadi berkah. Tetapi akan menjadi musibah apabila tidak dikelola dengan baik. Apalagi tantangan pembangunan ke depan akan semakin berat dan kompleks, seiring dengan era revolusi industri 4.0. Ditambah lagi pesatnya digitalisasi yang mengubah tatanan di semua lini kehidupan, serta ancaman krisis global.
“Oleh karena itu, Pemprov Kalteng berkomitmen untuk terus berupaya mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas,” katanya.
Edy mengajak seluruh bupati dan wali kota fokus dalam pembangunan SDM. Sehingga masyarakat Kalteng, khususnya generasi muda, akan mampu menjawab tantangan perkembangan zaman yang semakin kompetitif ke depan. Serta mampu membangun Kalteng menjadi daerah yang maju, mandiri, sejahtera, dan bermartabat.
Edy berharap, melalui momentum hari jadi ke-66 Kalteng dan Hari Kebangkitan Nasional, masyarakat Kalteng menggelorakan tekad berjuang, belajar, bertumbuh, dan terus melangkah maju dengan semangat untuk bangkit, bersatu padu mewujudkan Kalteng Makin Berkah untuk Indonesia Emas 2045.
(TIM/ZK-1)