JAKARTA – Pemerintah Provinsi Kalteng dinobatkan sebagai juara pertama nasional implementasi BerAKHLAK. Indeks implementasinya “harmonis”.
Founder of ACT Consulting International Ary Ginanjar Agustian yang menyerahkan penghargaan BerAKHLAK diserahkan kepada Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Pratowo di Menara 165 Jakarta, Rabu (3/5/2023).
Survei BerAKHLAK tahun 2022 dilaksanakan serentak pada kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota se-Indonesia. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Accelerated Transformation (ACT) Consulting International bekerja sama dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Ary mengucapkan selamat kepada Pemerintah Provinsi Kalteng yang menjadi juara pertama tingkat nasional dengan indeks implementasi “harmonis”. Nilai 72,5 yang diraih di atas rata-rata kementerian dan lembaga, serta pemerintah provinsi seluruh Indonesia.
“Capaian ini tidak mudah, karena akan menjadi role model seluruh ASN di Indonesia. Tentu berat mempertahankan penghargaan ini,” katanya.
Ary bilang, dibutuhkan komitmen yang kuat dalam implementasinya. Namun,ia yakin Kalteng akan mampu mempertahankan, bahkan mampu meningkatkannya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo menyatakan, penghargaan tersebut merupakan capaian yang luar biasa. Ia mendedikasikan penghargaan tersebut kepada seluruh jajaran Pemerintah Provinsi Kalteng, khususnya untuk seluruh ASN. Sebab, para ASN yang telah mampu memanifestasikan BerAKHLAK (berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif) menjadi budaya kerja ASN.
Bersama dengan Gubernur Sugianto Sabran, Edy Pratowo berkomitmen membumikan BerAKHLAK sejak core values dan employer branding baru bagi ASN tersebut diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo, 27 Juli 2021 lalu.
“Segala upaya membumikan telah dilakukan agar BerAKHLAK jangan hanya menjadi slogan semata. Tetapi merupakan mental model setiap ASN agar menjadi denyut nadi,” katanya.
Edy Pratowo mengajak seluruh ASN agar terus menumbuhkan semangat perubahan ke arah yang lebih baik. Kemudian, menjadikan budaya BerAKHLAK menyatu dalam niat, perbuatan dan tindakan setiap pribadi ASN, yang pada akhirnya menjadi perilaku dan budaya lembaga.
“Sukses bukanlah seberapa tinggi pencapaian diri kita, tetapi seberapa banyak orang yang diajak bersama kita,” pungkasnya.
(TIM/ZK-1)