PALANGKA RAYA – Hoaks menjadi virus yang membahayakan di tengah arus informasi yang kian terbuka. Hoaks bahkan dapat memicu kesalahpahaman yang berujung pada konflik atau keresahan masyarakat.
Namun, Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Kalimantan Tengah, punya cara untuk menangkal hoaks. Institusi yang dipimpin oleh Agus Siswadi tersebut, segera menuntaskan daerah yang blank spot agar informasi tersampaikan dengan baik kepada seluruh masyarakat.
“Penuntasan daerah blank spot sangat mendesak. Ini erat kaitannya dalam mendukung penanggulangan hoaks,” tegasnya di Palangka Raya.
Agus mengakui, cukup banyak informasi yang sampai kepada masyarakat di pelosok merupakan kabar bohong. Di sisi lain, masyarakat pelosok kesulitan memperoleh informasi yang benar dan akurat. Sebab, daerah mereka belum terjangkau jaringan telepon seluler dan internet.
“Masyarakat perkotaan mungkin sudah terbiasa dengan hoaks. Tetapi haoks dapat menjadi ancaman serius bagi oleh masyarakat di daerah blank spot,” katanya.
Agus bilang, saat ini masih ada sekitar 411 blank spot yang tersebar di berbagai daerah di Kalimantan Tengah. Semua titik tersebut telah diusulkan kepada pemerintah pusat agar bisa segera dituntaskan.
“Mudah-mudahan pada 2023-2024 semua blank spot itu bisa dituntaskan, sehingga Kalimantan Tengah bisa merdeka sinyal,” katanya.
(TIM/ZK-1)