Dinas Sosial Kalteng Gelar Penguatan Nilai Kepahlawanan dan Keperintisan

Hadirkan Guru, Tokoh Masyarakat, Tagana hingga Karang Taruna

PALANGKA RAYA- Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah menggelar kegiatan penguatan nilai kepahlawanan dan keperintisan. Kegiatan itu menghadirkan guru dan tokoh masyarakat, lembaga kesejahteraan sosial, Tagana, Karang Taruna serta lainnya.

Dengan kegiatan itu diharapkan bisa menyampaikan informasi positif, sehingga masyarakat tidak mudah dipengaruhi hal-hal yang dapat merusak kesatuan negara. Sedangkan narasumber Sekretaris Dinsos Kalteng Budi Santoso, perwakilan Korem 102 Panju Panjung dan Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia.

Kegiatan digelar Dinos Kalteng melalui Bidang Pemberdayaan Sosial Kegiatan Pemberdayaan. Dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.Mengangkat tema “Penanaman Nilai-Nilai Kepahlawanan,Keperintisan dan Kesetiakawanan Sosial Kepada Generasi Muda Dalam Menyikapi Era Globalisasi.” Bertempat  di Aula Panti Sosial Bina Remaja Majar Tabela, Palangka Raya,Selasa (22/6/2021).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Dinsos Kalteng Farid Wajdi melalui Sekretaris Budi Santoso di Palangka Raya, Selasa, mengatakan, kegiatan ini agar sejarah perjuangan membela Indonesia, bisa terus tersampaikan kepada masyarakat.

“Para peserta setelah mendapat penguatan mengenai kepahlawanan dan keperintisan, diharapkan dapat menyampaikannya kepada murid maupun masyarakat luas,” katanya.

Budi menegaskan, di tengah era teknologi yang kian maju, tentu masyarakat khususnya generasi muda harus dikuatkan dengan nilai-nilai kepahlawanan dan keperintisan.

Diberikannya gambaran mengenai sejarah bangsa Indonesia bisa merdeka serta berkembang sampai saat ini, karena semangat penuh perjuangan dari para pahlawan yang telah gugur hanya untuk membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Semua ada masa lalu dan sejarah, maka hal-hal tersebutlah yang harus diketahui khalayak luas di provinsi kita, sehingga mereka tidak mudah diadu domba,” ucapnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, masuknya paham asing dan era globalisasi, tak bisa dipungkiri banyak masyarakat yang termakan informasi dan kabar bohong yang tujuannya memecah belah antar sesama.

“Maka dengan adanya kegiatan seperti ini diharapkan dapat mengantisipasi hal-hal yang tidak baik seperti itu,” terangnya.

Tambah Budi, diharapkan juga dengan kegiatan ini turut meningkatkan rasa setia kawan, kepahlawanan, keperintisan dan restorasi sosial dalam perkembangan globalisasi.

“Konkretnya  mereka mampu lebih memahmi tentang nilai nilai kepahlawanan, keperintisan, kesetiakawanan, hingga terciptanya karakter penerus bangsa yang memiliki semangat kerja keras, pantang menyerah, berdedikasi tinggi, serta tak mudah terpengaruh budaya negatif dari luar,” tegasnya.

Ingat terpenting berwawasan Nasionalisme,sebagai wujud implementasi dari para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini,” pungkasnya. (zk-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *