Perhatikan Peserta Didik Dipedalaman
PALANGKA RAYA- Anggota DPRD Kalteng, Ferry Khaidir meminta Pemkab Seruyan dan juga Pemerintah Kalteng perhatikan metode belajar bagi siswa pedalaman. Sebab, dikawasan itu pembelajaran secara Dalam Jaringan (Daring) dianggap tidak efektif.
“Saya tekankan lebih perhatikan metode belajar bagi siswa pedalaman. Maka itu kedepan, sekaligus silaturahmi, saya akan bertemu Bupati Seruyan terkait dengan metode belajar bagi para siswa di daerah tersebut. Langkah itu agar ada lebih perhatian khsusu terkait persoalan tersebut,” Jumat (21/5/2021).
Politisi PDIP ini menyampaikan, sebelumnya kala mengunjungi Daerah Pemilihan (Dapil) II Kalteng, tepatnya di Kecamatan Suling Tambun dan Seruyan Hulu. Secara riil sangat prihatian lantaran karena melihat para anak usia sekolah yang tidak melaksanakan aktivitas belajar, sehingga ini tentu akan berdampak pada perkembangan mereka kedepan.
“Makanya saya meminta agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Seruyan dapat kembali mempertimbangkan terkait dengan metode pembelajaran Daring tersebut. Nanti agar dapat mengeluarkan kebijakan tertentu, agar proses pembelajaran bagi para siswa disana tetap jalan, terkhusus untuk yang di pedalaman,” tekannya.
Dia menyampaikan, Pemerintah pusat dan daerah diminta memenuhi kebutuhan perangkat belajar dalam jaringan (daring/online) dalam proses pendidikan jarak jauh (PJJ) selama masa pandemi Covid-19. Pemenuhan kebutuhan tersebut bisa dilakukan dengan merealokasi anggaran pendidikan dalam APBN/APBD.
Sebut dia, tidak bisa dipungkiri pandemi Covid-19 telah menimbulkan berbagai problem pendidikan. Siswa harus belajar dari rumah dan guru menjalani kebiasaan dan metode pembelajaran baru, yaitu mengajar melalui mekanisme daring.
Masalah yang dihadapi siswa dalam pelaksanaan PJJ, antara lain kuota internet, peralatan belajar yang tidak memadai, interaksi guru yang kurang, tugas yang banyak dengan waktu terbatas, hingga masalah kesehatan fisik akibat terlalu lama memandang telepon genggam atau komputer.
“Kaonkretnya agar pemerintah menfasilitasi kebutuhan pembelajaran daring yang mungkin menjadi masalah utama, terutama di wilayah perdesaan dan pedalaman, serta pada keluarga yang terdampak secara ekonomi.” pungkasnya. (zk-1)