Dorong Pengelolaan Pelabuhan Ikan Kumai Secara Maksimal

PALANGKA RAYA – Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Yeni Maria Marselina Katha, menyampaikan pengelolaan pelabuhan pelelangan ikan di Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) hendaknya dapat dilakukan secara maksimal.

“Saya dorong agar pengelolaan bisa dikelola secara bersama-sama dengan maksimal,” ucap srikandi Fraksi Demokrat DPRD Kalteng, Rabu (20/1/2021)

Lebih lanjut, Maria menyampaikan,melihat aktivitas pelabuhan belum terkelola maksimal. Karena masih banyak warga atau nelayan yang bertambat di tempat kediaman mereka masing-masing. “Atas hal itu kami harapkan pemerintah dapat mendorong agar aktivitas pelabuhan bisa ramai, sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan daerah setempat,” tekannya.

Kata, Wakil rakyat asal Daerah Pemilihan (Dapil) Kalteng II, meliputi Kabupaten Kotim dan Seruyan ini pelabuhan pelelangan ikan di Kumai, juga harus terus dilakukan inovasi. Caranya memiliki fasilitas yang memadai bagi nelayan dan produksi ikan, dengan tujuan menjadi kawasan Pelabuhan Perikanan yang representatif baik secara kualitas maupun kuantitas.

Sebutnya, menurut UU Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah menjadi UU No 45 Tahun 2009 merupakan tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya.

“Dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan sistem bisnis perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh, dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan,” tuturnya.

Dia menambahkan, mendukung optimalisasi itu sebab dalam rangka penguatan ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kesejahteraan nelayan. Ada konektivitas atau jejaring antar pelabuhan perikanan guna menjamin ketersediaan pasokan ikan.

“Termasuk peningkatan daya saing produk hasil perikanan agar dapat menyediakan kualitas hasil perikanan yang memenuhi standar mutu. Mendukung terwujudnya pengelolaan sumberdaya ikan yang berkelanjutan. Yang ujungnya ada peningkatan kerjasama lintas sektor dan swasta dalam pembangunan pelabuhan perikanan.” pungkasnya. (zk-1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *